Respon Cepat Vandiko Gultom Terhadap Anak Penderita ‘Atresia Ani’ Diapresiasi PBB Samosir

Samosir,indonesiaclik.com ll, Ketua Pemuda Batak Bersatu (PBB) Samosir apresiasi atas respon cepat yang dilakukan Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom terhadap Ignatius Gultom (9) seorang anak yang menderita ‘Atresia Ani’ (lahir tidak memiliki anus)  di Huta Lobu Tua, Desa Saor Nauli -Hatoguan, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir.

“Awalnya Cogan Sitanggang bercerita kepada saya tentang keadaan anak itu, kemudian saya langsung koordinasi dengan bapak bupati Samosir, dan ternyata pak bupati juga sangat respon,” kata Roland Sitanggang, Rabu, 27 Maret 2024.

Menanggapi hal itu, Bupati Samosir, Vandiko Gultom  mengutus Direktur RSUD Iwan Hartona Sihaloho dan berkoordinasi kepada Ketua PBB Samosir. Kemudian  Cogan Sitanggang membawa Ignatius dan orang tuanya bertemu dengan Direktur RSUD.

“Pertemuan Ignatius dan keluarga didampingi PBB Samosir bersama  Cogan Sitanggang. Puji Tuhan menghasilkan kesepakatan yang baik. Perasaan bahagia dirasakan Ignatius dan orang tuanya setelah pertemuan hari ini,” kata Roland Sitanggang.

Roland Sitanggang berterimakasih atas respon Bupati melalui Direktur RSUD sangat cepat tanggap.  “Kami mengapresiasi kepedulian beliau kepada masyarakatnya. Ternyata Bupati Samosir bisa lebih cepat dari Peluru, seperti slogan PBB Samosir. Semoga semuanya baik-baik ke depanya. Semoga Ignatius juga dapat merasakan kehidupan yg normal seperti kita.”

Ignatius Gultom adalah seorang anak dari pasangan Manorang Gultom dengan istrinya R.Siburian. Ia merupakan anak ke 2 dari 6 bersaudara. Akibat dari derita yang dialaminya Ignatius mengasingkan diri teman-temanya. Ia mendrita “Atresia Ani” sudah 9 tahun atau sejak ia lahir. Ia buang air besar lewat lubang di perutnya, dan ditampung dengan plastik karena keterbatasan biaya.

Atas derita yang dialaminya, Ignatius sudah 4 kali dilakukan operasi dan hampir memiliki lubang Anus. Di bulan April mendatang direncanakan melakukan operasi tahap akhir, untuk memindahan lubang anus di perut ke lubang anus yang telah dipersiapkan oleh dokter yang sebelumnya telah dibuat.

Namun keluarga Ignatius mengalami kesulitan soal biaya sewaktu mereka masih tinggal di Medan selama ini, karena seluruh pengobatanya masih di luar BPJS.

“Kedepanya seluruh biaya pengobatan anak itu akan ditanggung oleh BPJS,” singkat Direktur RSUD, Dr. Iwan Sihaloho.

Diakhir pertemuan Dr Iwan Hartono Sihaloho dan Bendahara PBB Samosir, Wilhelmina Siahaan memberikan uang jajan kepada Ignatius, Ignatius pun tersenyum.(Jepri Stg)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tutup
Tutup