Samosir, indonesiaclik.com ll ,Setelah berebagai fasilitas objek wisata Lagundi, Desa Sitamiang, Kecamatan Onanrunggu selesai dibangun Tahun 2023, untuk memanjakan wisatawan yang berkunjung, komunitas yang dibina oleh Diskopnakerindag Samosir juga membuat pelatihan wisata kuliner selama 18 hari terhadap pelaku wisata yang dilatih oleh Koki profesional, Renhard Sidabutar.
Hari Kamis, 4 April 2024 Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom mengunjungi Objek Wisata Lagundi, dalam kegiatan pelatihan kuliner dan pengolahan hasil pertanian Samosir bagi para pelaku wisata.
“Wisatawan yang datang jauh-jauh ke Samosir ini, harus kita berikan yang terbaik.
Walaupun dalam keadaan capek, melayani harus dengan tersenyum,” kata Vandiko Gultom. Kamis, 4 April 2024.
Menurut Vandiko Gultom, untuk hasil olahan kuliner setelah pelatihan, sudah cukup bagus. Ia berharap pelatihan itu jangan sampai sia-sia. “Semoga apa yang bisa kami latih ini, bisa memberikan nilai tambah. Yang kami harapkan adalah bagaimana dengan pelatihan ini bisa mensejahterakan rakyat.”
Lebih lanjut dijelaskanya bahwa pembangunan wisata Lagundi ini sudah sangat baik, menurutnya sangat sayang kalau itu tidak dimanfaatkan dengan baik, tinggal bagaimana para pelaku wisata itu sendiri.
Bupati juga mengajak Kepala Desa bersama pemerintah setempat, dan seluruh warga agar menjalin kerjasama, bagaimana melakukan atraksi untuk wisatawan agar mereka mau berkunjung lagi.
“Pemerintah hanya dapat memberikan stimulan, selanjunya tinggal masyarakatnya bagaimana membawa Lagundi ini jadi tempat wisata idaman.”
Dalam acara itu, Kepal Dinas Kopnakerindag, Rista Sitanggang juga mengatakan hal senda dengan Bupati Samosir, bahwa tujuan pelatihan kuliner itu adalah untuk meningkatkan pengetahuan dalam pengelolahan hasil pertanian, dan melatih sikap terhadap pengunjung.
“Jumlah peserta pelatihan sebanyak 16 orang, yakni dari Bumdesa, Pokdarwis, dan unsur pemerintah desa. Pelatihan dilakukan selama 18 hari, dimulai dari tanggal 13 Maret sampai tanggal 5 April.”
Renhard Sidabutar selaku pelatih/instruktur/koki (cief) yang dikenal sebagai anak “Sekapur Sirih” mengatakan pengalamanya yang sudah menikmati bagaimana hasil dari pariwisata di Samosir.
“Konsep yang saya berikan kepada anggota pelatihan, agar menjadi pelopor untuk pengembangan pariwisata di Samosir khususnya di Lagundi, supaya tidak sia-sia waktu dan tenaga yang kita lakukan,” katanya.
Dalam pelatihan, Renhard menekankan kepada setiap anggota agar dalam menyajikan makanan dengan mode cepat, enak, dan rapi. “Pelayanan prima akan menghasilkan kepuasan bagi pengunjung.”
Renhard Sidabutar juga menjelaskan bahwa semua menu yang akan disajikan hasil dari pelatihan itu adalah makanan nasional.
“Makanan berat sebanyak sembilan jenis yaitu olahan lobster (asam manis, steam dikukus, dan goreng tepung), napinadar nasional, olahan ikan (gereng, asam manis, dan panggang), dan ayam kampung yang diungkap serta chicken naget,” jelasnya.
Kemudian untuk makanan ringan 15 jenis yakni singkong biasa dan ubi ungu yang diolah jadi bolu, donat, kue lumpur, moci panggang, apem yang dipermentase dari tuak). Disana ada juga nasi goreng dan migoreng. “Namun makanan andalan adalah olahan lobster, ikan, dan ayam.”
Salah seorang peserta pelatihan, Ronika Manurung mengapresiai kegiatan pelatihan yang dilakukan pemkab Samosir melalui Dinas Kopnakerindag.
“Kami sangat bangga dan berterimakasih kepada bapak bupati, baru kali ini kami rasakan bahwa sebenarnya hasil pertanian kami bisa kami kelolah dengan berbagai macam kuliner. Setelah kami diajar selama ini kami sudah bisa membuat nilai tambah.”
Demikian juga utusan Tokoh masyarakat Desa Sitamiang, Mansur Gultom menyampaikan trimakasih atas perhatian pemkab Samosir, menurutnya, untuk mendukung kemajuan wisata di Lagundi bukan hanya makanan saja, tapi kerjasama pemerintah dan masyarakat harus membuat sesuatu yang diminati para pengunjung dari luar.
Acara itu juga turut dihadiri oleh Asisten ll, Hotraja Sitanggang, Jonson Gultom, Immanuel Sitanggang, Kepala Desa Sitamiang, para anggota pelatihan kuliner, dan beberapa utusan masyarakat Desa Sitamiang.