Samosir, indonesiaclik.com || Sebelum libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, informasi tentang ‘Semak belukar yang tumbuh subur dibadan jalan Aekrangat menuju Sianjurmulamula’ telah beredar diberbagai media sosial, bahkan sudah terbit dibeberapa media online, namun sepertinya informasi itu tidak berhasil menggugah dinas terkait.
Hingga saat ini Rabu, 8 Januari 2025, semak belukar tersebut belum dibersihkan, sehingga menghalangi pandangan terhadap keindahan Danau Toba, dan sangat mengganggu bagi pengendara yang melintas dari jalan itu yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan.
Beberapa unsur pemkab Samosir dalam menanggapi hal ini terkesan spele dan seolah-olah lepas tangan. Ada yang menyebutkan bahwa itu bukan wewenang mereka, ada yang menyebutkan bahwa itu tugasnya Dinas PUTR Samosir karena sudah punya anggaran pemeliharaan jalan, ada yang menyebutkan bahwa itu tugas camat Pangururan dan Kelurahan Siogungogung, dan ada juga yang membuat alasan karena tidak adanya anggaran.
Publik sudah tau, bahwa Bupati Samosir saat ini lagi gencar-gencarnya memberi perhatian untuk kemajuan pariwisata di Samosir, alhasil, dari 25 Negara di Benua Asia, Pulau Samosir terpilih menjadi salah satu daerah terbaik untuk dikunjungi Tahun 2025, itu tentu menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Samosir. Misi bupati untuk memajukan pariwisata di Samosir seharusnya sejalan dengan kinerja dari seluruh jajaran pemkab Samosir.
Terkait Semak Belukar di Jalan Aekrangat menuju Sianjurmulamula, sebagai anak buah Bupati Samosir, sebaiknya para perangkat daerah mulai dari dinas terkait, Pemerintahan Kecamatan Pangururan, Pemerintahan Kelurahan Siogungogung, hingga Kelompok Sadar Wisata, sudah seharusnya “Sadar Wisata” melakukan gerakan cepat gotong-royong membersihkan jalan itu, bukan harus menunggu perintah dari bupati Samosir terlebih dahulu baru bergerak.
Pihak pemerintah kecamatan dan kelurahan cukup mengundang masayarakat setempat dan para pelaku usaha sekitar seperti, pemilik hotel atau penginapan, kolam renang air hangat, coffe shop, dan kuliner yang ada disepanjang jalan Aekrangat menuju Sianjurmulamula, untuk melakukan gotong-royong, karena itu demi mendukung kemajuan usaha mereka. Namun hal itu tidak dilakukan hingga saat ini.
Berdasarkan hal itu, patut diduga, bahwa mereka (OPD terkait), terkesan tidak menghargai bupati Samosir yang sudah jelas sangat mendukung kemajuan pariwisata di Kabupaten Samosir. Mungkin saja mereka tidak menyadari, bahwa kinerja mereka yang tidak baik akan mencoreng nama baik bupati Samosir.