Labuhanbatu, indonesiaclik.com || Selain disinyalir terindikasi fiktif serta mutu hasil kegiatan fisik terkesan asal jadi, penggunaan Dana Desa Bagan Bilah Kecamatan Panai Tengah Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara Tahun Anggaran (TA) 2024 ditengarai sarat Penyelewengan.
Sebab, baru hitungan bulan selesai dikerjakan, sejumlah pembangunan fisik di desa itu sudah mengalami pecah-pecah dan retak. Selain itu, item kegiatan juga diragukan kebenaran keberadaannya.
Pasalnya, masyarakat setempat tidak mengetahui ada proses berlangsungnya pelaksanaan kegiatan sehingga lokasi pekerjaan tidak ditemukan. Anehnya, Kepala Dusun (Kadus) di desa itu justru juga tidak mengetahui lokasi keberadaan pembangunan fisik dimaksud.
Hasil croschek di salah satu Dusun yakni Dusun VII tidak ditemukan adanya pembangunan rumah tahfiz. Menurut warga dusun tersebut, mereka tidak mengetahui adanya pembangunan fisik tersebut.
“Sepengetahuan kami warga Dusun VII ini tidak ada rumah tahfiz jadi kami tidak mengetahui pembangunannya,” ungkap salah seorang warga sembari bertanya keberadaan rumah tahfiz.
Kemudian, pembangunan dua item jalan rabat beton di Dusun II sudah mengalami pecah dan retak. Menurut warga dusun itu mengatakan bahwa pelaksanaan pembangunan jalan rabat beton hanya tidak mempoles-poles saja.
” Sebelumnya ada bangunan jalan rabat beton yang lama tapi rusak jadi pembangunan jalan rabat beton yang baru ini paling tinggal tambahi sedikit baru dipoles” ungkap salah seorang warga dusun setempat.
Sarwanto, Kadus VII ketika dihubungi melalui seluler, Minggu (9/2/2025) justru akan terlebih dahulu kordinasi dengan Kepala Desa (Kades) untuk menjawab konfirmasi Wartawan. Setelah berkordinasi dengan Kades, Sarwanto berdalih bahwa pembangunan rumah tahfiz dialihkan ke dusun lain.
Dihari yang sama, Rianto Kadus II dikediamannya mengakui adanya bangunan jalan rabat beton lama yang sudah mengalami kerusakan. Ia berkelit pelaksanaan pekerjaan jalan rabat beton yang beton itu adalah menindaklanjuti keluhan warga.
“Memang sebelumnya sudah ada bangunan yang lama tapi sudah rusak sehingga warga mengeluhkan kondisi jalan rusak menuju persulukan dan meminta untuk dibangun yang baru,” tandasnya.
Ajamu, 9 Februari 2025
Penulis Berita:Saul Aris Marpaung