RIAU, indonesiaclik.com ll Di balik dugaan paksa terhadap Pemerintah Desa, nama Kepala Dinas PMD ikut terseret.
Seperti mengguncang jagad raya, setelah Penghulu di Rokan Hilir bersuara, dengan berjalannya sistem Pemerintahan Desa yang di duga mendapat paksaan maupun sebentuk tekanan dari oknum yang di duga mendapat berkepentingan besar terhadap Pemerintah Desa, dalam menjalankan aksinya demi menguras uang Negara.
Tak tanggung-tanggung, kuat nya paksaan itu, disinyalir mampu membuat para Penhulu di Rokan Hilir merasa kewalahan.
Hal itu di ucapakan oleh beberapa Penghulu saat awak media coba mengkonfirmasi, juga menceritakan hal yang sama.
Dalam keterangan tersebut. Gemana lah kami ini selalu di bawa tekanan paksaan, kalau kami tidak mau maka pencairan terkait Dana Desa (DD) tidak akan ditanda tangani oleh Kadis PMD, ucap salah satu dari beberapa Penghulu.
Berdasarkan keterangan tersebut yang dihimpun dari beberapa Penghulu. Hal hasil raib nya Dana Desa tidak mampu di terangaka dari sebahagian Penghulu.
Untuk itu, bahwa mereka hanya menjalankan sebuah paksaan maupun penekanan yang terjadi, dan pada akhir nya para Pemerintah Desa tidak punya pilihan lain.
Sementara itu, menanggapi apa yang terjadi, awak media lansung melakukan mengkonfirmasi kepada Kadis PMD, sehubungan adanya tudingan terhadap dirinya.
Dalam keterangan beliau membantah akan adanya dugaan berbentuk tuduhan terhadap diri nya yang mengatakan seakan-akan saya memaksa Pemerintah Desa dalan menjalankan tugasnya tekait penggunaan Dana Desa, ucap kadis PMD Rohil.
Lanjut nya, jangan asal bunyi (Asbun), berpikir dulu baru berbicara, yang sebenarnya saya tidak menerima ada pengakuan dari Pemerintah Desa, sekali lagi terkait suatu pakasaan itu, tegas Yandra. (S2)
