Paglak Menyingsing, Senja Berkisah, Upaya Pelestarian Angklung Paglak di Banyuwangi

 

Banyuwangi, indonesiaclik.com ll Dalam upaya melestarikan seni tradisional khas , khususnya Angklung Paglak, Sanggar Jiwa Etnik Blambangan menggelar pertunjukan seni bertajuk “Paglak Menyingsing, Senja Berkisah” di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Singojuruh pada Sabtu malam (31/5/2025).

Kegiatan ini menjadi puncak dari rangkaian pelestarian budaya yang didukung oleh Dana Indonesiana, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), serta Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui program dokumentasi karya dan pengetahuan Maestro.

Ketua Sanggar Jiwa Etnik Blambangan, Adlin Mustika Alam, menyampaikan kegiatan ini secara khusus mengangkat kiprah salah satu Maestro Angklung Paglak, Bapak Tohan, yang hingga kini masih aktif memainkan dan mengajarkan kesenian tersebut.

“Bapak Tohan merupakan salah satu Maestro Angklung Paglak di Banyuwangi yang hingga saat ini masih eksis. Kegiatan malam ini merupakan puncak dari beberapa rangkaian kegiatan,” ujar Adlin.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut, Adlin bersama tim mengajak 25 pemuda Banyuwangi untuk melakukan kegiatan nyantrik atau belajar langsung di rumah Pak Tohan selama beberapa hari lalu. Mereka mempelajari teknik, filosofi, serta sejarah Angklung Paglak dari sang maestro secara langsung.

“Semoga dari kisah-kisah Pak Tohan di waktu senjanya bisa memberikan hal-hal baru, menyingsing seperti matahari terbit kembali dari ricikan-ricikan anak muda untuk melestarikan Angklung Paglak dan memberikan inovasi serta kreativitas yang luar biasa,” tambahnya.

Sementara itu, Mbah Tohan, yang kini berusia 74 tahun, memberikan pesan menyentuh kepada generasi muda.

“Semua harus melestarikan kesenian Banyuwangi. Hal ini harus didasari dari anak-anak muda itu sendiri supaya kesenian yang ada di Banyuwangi tetap lestari,” ujar Mbah Tohan.

Pagelaran ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Ratusan penonton memadati area RTH Singojuruh, menikmati alunan khas Angklung Paglak yang berpadu dengan narasi kebudayaan dan nilai-nilai lokal yang kuat.

Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa pelestarian budaya tidak hanya soal menjaga warisan, tetapi juga tentang menumbuhkan kecintaan baru melalui generasi muda, yang siap menyingsingkan semangat baru bagi seni tradisi Banyuwangi.

(Bah – Man 354)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tutup
Tutup