Samosir,indonesiaclik.com || Pertanian memegang peranan penting sebagai pondasi pembangunan di Kabupaten Samosir, seperti yang disampaikan oleh Wakil Bupati Samosir, Drs. Martua Sitanggang. Di Pangururan, Jumat, 12 April 2024. “Dengan 83% penduduknya berprofesi sebagai petani, pertanian menjadi tulang punggung ekonomi bagi masyarakat di sana.”
Martua Sitanggang menekankan pentingnya memulai pembangunan dari pondasi yang kuat, di mana pertanian yang maju akan berdampak positif pada sektor lain seperti UMKM, pariwisata, dan usaha lainnya.
“Pengembangan ekonomi harus dimulai dari dasar yang kokoh, yaitu sektor pertanian. Ketika sektor pertanian berkembang dengan baik, hal ini akan memicu kemajuan sektor lainnya secara alami,” kata Martua.
Meskipun pariwisata di Kabupaten Samosir telah menunjukkan perkembangan yang positif, namun menurut Martua Sitanggang masih sebagian kecil dari masyarakat yang terlibat secara langsung, sementara sebagian besar hanya sebagai penonton.
“Oleh karena itu, peningkatan produksi pertanian dianggap krusial untuk memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi orang-orang Samosir secara keseluruhan,” ujar Martua.
Lebih lanjut dijelaskanya, dengan meningkatkan produktivitas pertanian, masyarakat Samosir dapat merasakan dampak positifnya melalui peningkatan pendapatan, ketahanan pangan yang lebih baik, dan juga pendorong bagi sektor ekonomi lainnya. “Dengan demikian, pembangunan yang berkelanjutan di Samosir dapat tercapai melalui ketahanan ekonomi yang didukung oleh sektor pertanian yang kuat.”
Lebih luas dijelaskanya tentang pentingnya pertanian sebagai pondasi pembangunan tidak hanya berlaku untuk Samosir, tetapi juga untuk banyak daerah di Indonesia dan di berbagai belahan dunia. Seiring dengan pertumbuhan populasi global, tantangan dalam hal ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan semakin mendesak untuk diatasi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memberikan perhatian yang cukup terhadap sektor pertanian sebagai kunci utama dalam memperbaiki ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan produktivitas pertanian dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pemberian pelatihan dan akses terhadap teknologi pertanian yang lebih modern, pengembangan infrastruktur yang mendukung seperti irigasi dan transportasi yang memadai, serta penguatan sistem pendukung seperti permodalan dan akses pasar yang lebih baik.
“Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta juga sangat penting untuk mendukung perkembangan sektor pertanian secara keseluruhan,” kata Martua.
Dengan terus memberikan perhatian dan dukungan yang cukup pada sektor pertanian, diharapkan Kabupaten Samosir dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan lebih merata.
Dengan demikian, Martua Sitanggang menganggap pentingnya pertanian sebagai pondasi pembangunan di Samosir dapat menjadi pedoman yang baik dalam merencanakan strategi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan kolaborasi antara berbagai pihak dan fokus pada pengembangan sektor pertanian, Kabupaten Samosir memiliki potensi besar untuk mencapai kemajuan ekonomi yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara luas.
“Tugas kita mengentaskan kemisikinan di Kabupaten Samosir harus dimulai dari pondasi. Perekonomian harus dibangun dari dasar atau pondasi yang kokoh. Jika pertanian maju, maka UMKM, sektor pariwisata, dan usaha lainya juga pasti dengan sendirinya akan maju. Untuk itulah perlunya kita tingkatkan produksi pertanian yang tentunya akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat Samosir pada umumnya,” papar Martua.
Ketika ditanya, apa program yang dilakukan pemkab Samosir yang signifikan untuk kemajuan sektor pertanian, menurutnya untuk mencapai itu dibutuhkan dana yang cukup besar.
“Kita (Bupati dan Wakil Bupati) sedang berusaha me-lobi anggaran dari pusat untuk membangun beberapa titik Waduk besar di Pulau Samosir, untuk mengairi persawahan. Selain pertanian, dengan adanya waduk itu kebutuhan air bersih juga tidak jadi kendala bagi masyarakat, begitu juga dengan budidaya ikan (kolam darat). Mudah-mudahan Tahun 2025 ini terealisasi,” harap Martua Sitanggang.
(J.S)