BathinSolapan,indonesiaclick.com ||
Sebagaimana kita ketahui bersama percepatan penurunan stunting ini merupakan salah satu program prioritas Nasional dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Upaya mewujudkan Kabupaten Bengkalis zero Stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkalis bersama seluruh Tim lintas sektoral melakukan aksi kolaborasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bengkalis.
Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) dengan tema Riau “BERAKSI” (Bergerak dan Intervensi Kasus Stunting) yang digelar di Kantor Desa Simpang Padang Kecamatan Bathin Solapan, Senin 4 April 2024. Bupati Kasmarni harapkan angka stunting di Kabupaten Bengkalis terus menurun.
Bupati Kasmarni via Wabup Bagus Santoso menegaskan, Ujung Tombak penanganan stunting, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkalis harus menjalankan tugas, fungsinya secara maksimal. Kinerja TPPS harus terus ditingkatkan. Termasuk TPPS yang ada di Kecamatan maupun TPPS yang ada di Desa dan Kelurahan.
Kasmarni menegaskan, Seluruh stakeholder berkontribusi, ikut berpartisipasi. Memanfaatkan sumber daya yang ada. Sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Faedah mengatasi masalah stunting ini. Harus bergerak cepat. Sejak dini susun strategi dan sinergi. Semua lini bergerak cepat dalam penurunan stunting di Negeri Junjungan yang sama-sama kita cintai ini.
Optimis dengan target capaian penurunan stunting tahun 2024 di Kabupaten Bengkalis mampu mencapai level 2-3 % (persen).
Alhamdulillah, pada tahun 2023 lalu tingkat capaian prevalensi stunting kita sebesar 8,4 %. Sehingga kita dinobatkan sebagai Kabupaten dengan capaian prevalensi stunting terendah di Riau. Artinya: y kita telah mampu menekan penurunan prevalesi stunting sebesar 13,5 % dari 21,9% pada tahun 2021.
Kami minta kepada semua pihak, jangan berbangga diri dulu. Tidak boleh lengah dengan apa yang telah kita raih. Harus tetap waspada dengan terus bekerja keras. Memastikan prevalensi stunting dikabupaten bengkalis ini jangan sampai naik. Harus terus turun.
Wabup Bengkalis Bagus menyebutkan, AKS Tahun 2024 ini fokus pada 7 Desa diwilayah kerja Puskesmas Balai Makam yaitu : Desa Simpang Padang, Desa Petani, Desa Air Kulim, Desa Pematang Obo. Desa Tambusai Batang Dui. Desa Buluh Manis dan Desa Balai Makam. Berharap, apa yang menjadi tujuan dari kegiatan AKS dan Pelayanan KB serentak ini bisa kita capai.
. Gebyar AKS ini memiliki target meningkatnya jumlah Baduta dan Balita yang ditimbang di Posyandu. Mendorong terpenuhinya target indikator pada 5 pilar dalam strategi Nasional, menjalin kerjasama lintas sektor dan lintas program dengan para pihak terkait. Pendekatan penanganan stunting secara pentahelix. Menurunkan persentase capaian angka kebutuhan yang tidak terpenuhi. Kebutuhan KB yang tidak terpenuhi.
Gebyar AKS ini, menghasilkan beberapa hal, antara lain: terlaksananya AKS sesuai pedoman dan tata waktu yang telah ditentukan. Tersedianya data informasi sebaran resiko stunting disetiap Desa/Kelurahan. Tersusunnya rekomendasi dan rencana tindak lanjut sebagai bentuk intervensi kepada kelompok sasaran yang diaudit. Bisa dipastikan kondisinya membaik dan dinyatakan tidak beresiko dan tidak stunting.
Bagus Berharap, kedepannya kegiatan AKS ini bisa diperluas lagi ke seluruh desa dan kelurahan yang ada di daerah ini. Terkhusus kepada 12.394 ibu hamil, 56.805 Balita. 98.517 pasangan usia subur. Pastikan semua sasaran tersebut mendapatkan perhatian dan pemantauan, agar upaya intervensi stunting memberikan hasil yang maksimal.
Dihadiri oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Toharudin. Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis Siti Aisyah, Kadis Dalduk KB H. Hambali, Kadisnakertran Salman Alfarisi, Kadis Ketapang Susi Hartati, Kadis kominfotik diwakili Kabid SDKI Prarezeki Indra Muda, Danramil Mandau Kapten Arh. Jemirianto, Camat Pinggir Zama Rico Dakahanay, Camat Batsol Muhammad Rusydy, perwakilan Perangkat Daerah, Perwakilan Polsek Mandau, dan seluruh tamu undangan.
Turut dilakukan penyerahan bantuan dari Baznas.
(Simon)